Jauh di mata dekat di hati
Hayoo..! Bukan belek (kotoran di mata) ya dekat di mata jauh di
hati. Hehe. Yup, pacaran jarak jauh atau yang biasa kita kenal long
distance relationship ini sangat populer nih, di kalangan remaja.
Bro en Sis rahimakumullah, di era serba canggih dan
instan ini nggak jadi alasan sejauh mana lokasi seseorang untuk berkomunikasi.
Meski adanya di belahan dunia nun jauh di sana, proses komunikasi bisa tetap
terjalin. Kecuali, ya mungkin kalo nggak terdeteksi radar or sinyal (*apalagi
kalo udah diadakan tahlilan alias meninggal). Peluang ini akhirnya dimanfaatkan
oleh segelintir orang untuk tetap menjalin ‘hubungan’ meski jauh di hadapan
mata.
“Cinta tak mengenal ruang dan waktu” mungkin benar adanya. Kalo kita lihat
kenyataan saat ini, banyak remaja yang pisah daerah sama pacarnya, tapi
mereka tetap menjalin hubungan. Banyak juga nih, orang yang akhirnya
cinlok di dumay alias dunia maya. Awalnya di Facebook, Twitter atau di
sosmed lainya, cuman sering berbalas komentar, terus beralih ke chatting,
sampe video call. Bahasa yang digunakan pun, awalnya cuma bahasa
nyantai biasa, lalu mulai merayap ke bahasa hati. Waduh.. mulai deh cinlok dan
akhirnya pacaran. *walaupun ada yang ngeles dengan alasan, hubungannya sebagai
ta’arufan. Ah, ngawur kamu!
Katanya, (kata siapa ya?) mereka yang pacaran jarak jauh itu nggak jadi
hambatan lho. Sebab, boleh-boleh aja doi jauh di mata. Tapi di hati, doi paling
lengket. Serodot.. gubraak! *Halah, pembenaran doang itu sih!
Tapi kalo dipikir-pikir, emang bener juga sih. Meski jarak antara mereka
berpuluh-ratus kilometer, ‘ser’ nya itu pasti kerasa kalo lagi komunikasi. Ehm,
berdasarkan survei juga (secara diem-diem hehehe), kata-kata yang diungkapkan
lewat tulisan itu, memang terasa lebih masuk ke hati, dibanding kata-kata
yang terucap mulut kita yang kadang-kadang suka kepleset. Jadi kalo ada
komusnikasi lewat sms atau chatting itu lebih nyampe ke hati. Bener!
Meski begitu, banyak juga lho yang ketipu nih sama pacaran kayak gini.
Kenalan di Fb, foto sih kece abis. Eh, pas ketemuan ‘enek abis. Wajar aja kalo
akhirnya banyak yang kecewa. Sebab, peluang bohong itu leluasa banget. Kan kita
nggak tahu apa yang dilakuin doi dengan kehidupan aslinya. Akun islami pun
nggak ngejamin pemiliknya bener-bener sholih/shalihah. Belum lagi predator
seksual yang saat ini menjamur di dumay, diajakkin ketemuan. Lalu, dibawa ke
hotel untuk diajak berzina, atau diculik dan dijual. Banyak lagi deh. Bikin
ngeri banget pokoknya. Jadi, hati-hati ya.
Pernah nih ada yang tanya, “gimana kalo pacarannya cuma di hape, sms-an
aja?”. ya itu juga, masuk kategori pacaran juga dong!
Bro en Sis, soal LDR ini, meski jaraknya jauh mereka kan tetep bisa
komunikasi dengan kata-kata layaknya orang pacaran. Mesra-mesraan,
sayang-sayangan, atau bahkan sampai ke tingkat yang lebih bahaya, dengan
menggunakan kata-kata yang mengundang syahwat. Padahal, selain kita diminta
jaga kehormatan dan menjaga diri dari zina, kita pun diminta untuk menjaga
segala hal dari diri kita, yang dapat mengarah pada zina sesungguhnya. Termasuk
hati kita. Waspadalah!
Rasulullah saw. Udah wanti-wanti nih ke kita seputar masalah ini. Sabda
beliau saw.: “Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti
mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar,
lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki
zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhasrat dan berharap. Semua itu
dibenarkan (direalisir atau diwujudkan) oleh kelamin atau digagalkannya”. (HR
Bukhari)
Karena, rasa cinta itu naluri
Naluri! Ya, itu memang kalo kita suka sama lawan jenis. Tapi, naluri ini
jangan dibiarin nggak terkendali gitu, yang akhirnya jatuh ke hal yang salah.
Naluri ini harus senantiasa dibimbing oleh aturan yang berasal dari Allah Swt,
sebagai pencipta manusia. Dalam aturan Allah ini, sama sekali tidak dikenal
yang namanya ‘pacaran’. Sebab, pacaran adalah hubungan terlarang antara laki
dan perempuan yang bukan mahrom. Sebab itu ‘pintu gerbang’ menuju perzinaan.
Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk”. (QS: al-Isra’ [17]: 32)
Jadi, di mana pun kita, mau jarak deket, atau jarak jauh ya pacaran tetep
pacaran. Kan pacaran itu salah satu aktivitas mendekati zina. Berarti
diharamkan. Bagi pelakunya tentu akan mendapatkan dosa. Malah, kalo nggak tobat
di akhirat nanti bakal disiksa. Siksa Allah Ta’ala itu amat begitu pedih lho.
Duh, kalo inget dosa gini, sebenarnya kita kudu sedih, sebab banyak banget
di antara temen kita saat ini yang menganggap enteng azab Allah. padahal dalam
sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda:”Sesungguhnya azab yang paling
ringan dari penghuni neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang diletakkan
pada kedua telapak kakinya sepotong bara api yang menyebabkan otaknya mendidih”.
(Mutafaq ‘alaih)