Selasa, 19 Maret 2013

Jus Alpukat, Mie dan Muhammad AL-FATIH


 
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Berjumpa lagi kitaaa... setelah cukup lama tangan ini tak menulis dan memposting.. Lumayan lama, bayangkan dari tahun 2012 sampai 2013 baru kita ketemu.. karna kesibukanku mengajar, ngimput data dan bla-bla... hehe..
saya senang kita ketemu lagi,, seriuuu ni... 
Ambon yang cerah di soreh ini,, aktifitas seharian membuatku sangat letih.  sepulang sekolah langsung ke pasar, berjalan di bawah sinar matahari bgaikan kita berolahraga di siang bolong, dan dehidrasi pun menemani perjalananku.. sebotol air mineral rasanya tak mempan.. di dalam benakku terbayang segelas jus Alpukat dingin.

Sesampainya di rumah.. Hhuuuaaahhh.. Lapar pun melanda... rasa letih pun kalah dr rasa laparku.. dan sekarang bak chef ternama aku pun beraksi di dapur kecilku.. (Gubrakkk.. )  sebungkus mi goreng di masak dan di campur dengan telur.. dan segelas jus alpukat, ku hidangkan dengan sempurna di atas meja.. ;)


Sebelum ku santap, ku lihat setumpuk sampah yang belom di buang masih bergantungan di tempatnya.. tiba2 rasa marahku timbul.. ku lampiaskan rasa marahku ke sepupuku yang cowok,, karna itu tugas pokoknya alias kewajibanya untuk membersihkan sampah2 di rumah ini..

Kadang aku berfikir untuk cuek dari mereka, ingin mengambil tindakan tidak peduli terhadap mereka.. karna sikap cueknya dia dengan kondisi rumah ini.. sikap tidak peduli yang dia bangun sejak dia tinggal di rumah ini..  tapi perasaan itu akan ilang karna tanggung jawabku terhadap mereka,, rasa cintaku terhadapa mereka.. dan peduliku terhadap mereka.. (itu persaan sesungguhnya terhadap mereka.. jujur.. ciyusss..). 

Sikap peduli itu selalu ada dalam setiap manusia yang dilahirkan, mungkin bisa dibilang itu adalah sifat manusiawi dari seseorang atau bawaan orok. Begitu juga manusia yang lahir di dunia tentunya tidak ada yang benar benar sama persis dan mungkin itu juga bisa menjadi sebuah gambaran perbedaan dari kadar kepedulian yang dimiliki setiap orang. Pertanyaan selanjutnya yang terbesit adalah peduli dalam hal apa ? karena pastinya ketika kata peduli itu masih akan berlanjut seperti peduli kepada sesama makhluk Allah, peduli terhadap bumi, peduli terhadap diri sendiri dan peduli pada hal lainnya yang kalaupun ada untuk didefinisikan.



kita kembali ke pokok tulisanku soreh ini.. 
Setelah merasa cukup dengan kata2ku aku langsung menuju ke kamar.. ku ambil buku Muhammad AL-FATIH (Sang Pembebas)  yang baru saja di pinjamkan bosku kepadaku.. akupun terlarut dalam sejarahnya.. Aku selalu terkagum dengan Sosok Muhammad AL-FATIH penakluk konstatinopel yang pada saat itu masih berusia 21 tahun.. Gaung pembebasan Konstantinopel telah bergema di kalangan kaum muslimin seperti yang di prediksikan Rasulullah, akan  terjadi setelah melewati masa yang amat panjang, yakni 8 abad sejak Rasulullah menyampaikan sabdanya. Usaha penaklukan Konstantinopel sebenarnya tidak hanya dilakukan sekali waktu saja, telah ada beberapa usaha untuk membebaskan kota ini sebelum akhiranya berhasil diebebaskan dan masuk ke dalam pangkuan Islam..

Setelah seperdua halaman dari buku itu ku lahap dengan semangat.. aku pun di kagetkan dengan bunyi perutku.. ternyata perutku pun minta di bebaskan dari rasa lapar, baru ku sadari bahwa tadi aku berhasil menjadi chef terkenal di dapur.. 
ku tengok meja makannya.. ternyata ooo laalaaa... begitulah chef terkenal.. selalu enak makanannya dan dan laris oleh para pecinta kuliner.. hahaha... (menghibur diri) :'(
hanyata tersisa piring kosong dan gelas kosong.. semuanya ludess di lahap sepupuku yang tadi ku marahi...
akupun hanya tersenyum dan mengatakan TERIMAKASIH kepadanya karna....... (selanjutnya diam membisu meladeni perutku yang berbunyi) huaaaa...
kata sepupuku.. "makanya jang talalu marah2.. itulah akibatnya.. kan buku lebih enak dari makanan ini.."
Senyumkun Campur aduk.. manis,, asem,, asin..
yang di butuhkan adalah kesabaran saat ini..  :) ;)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar