Senin, 14 Maret 2011

"Nikmat yang Terdustakan"

Bismillahirrahmanirrahim.. 
(di ambil dr kisa nyata)

Seorang anak terlahir dalam keadaan tak memiliki tangan, hanya kaki yang menjadi penopang badannya. Namun, tak ada kata menyerah dari sang Ibu untuk membangkitkan semangat anaknya.

Sang Ibu tak sedikit pun mengajarkannya untuk menyerah pada keadaannya. Dia diajarkan oleh Sang Ibu untuk mempergunakan kakinya sebagai tangannya juga.

Siapa yang menyangka diumurnya yang belum genap 12 tahun, dia mampu memasak, mencuci piring, dan melukis yang menjadi bagian hobbynya. Bahkan dia mampu mengetik di komputer dengan kecepatan yang tak bisa ditandangi oleh teman-teman sebayanya disekolah hanya dengan mempergunakan sepasang kakinya.

Dia pun mampu menggeluti olahraga karate, dia mampu melewati batasan pemikiran orang tentang orang yang cacat. Dia ternyata mampu menjadi orang yang mandiri meski dengan segala keterbatasannya. Subhanallah..

Sahabat, coba bayangkan bila kamu ada diposisi anak itu atau diposisi orang tuanya ?? Apa yang akan kamu perbuat atau lakukan ??

Coba bandingkan dengan segala keadaan kamu sekarang ?? Segala kenikmatan sebenarnya sudah ada pada dirimu, namun kamu lemah dalam melihat kenikmatan yang Allah berikan padamu.


Kenikmatan yang kamu rasakan dan yang kamu nanti hanyalah harta, sedangkan yang lain bisa dianggap hampir tak terasa. Padahal segala kenikmatan tidak hanya dari harta saja, bisa saja datang dari kesehatan yang kamu miliki. Atau dari oksigen yang kamu hirup sampai detik ini. Coba saja bayangkan bila setiap oksigen yang kamu hirup, kamu harus bayar ?? Betapa Allah memberikan nikmat yang luar biasa.

Kamu masih sering mengeluh dan marah ketika Allah belum mengabulkan kehendakmu, tapi kamu lupa seberapa besar pengorbananmu untukNya agar doa mu terkabul.

Kalo kamu bilang sudah berjuang dan berkorban tapi belum dikabulkan juga, sehingga kamu pantas mengeluh. Artinya kamu belum berkorban untukNya, kamu tidak bisa bersabar dengan setiap ujian yang Allah berikan padamu. Jadi apa pantas kalo doa mu dikabulkan olehNya sedangkan kamu masih belum siap menerima semua keinginanmu.
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan Shalat”  ( Al Baqarah 45 )
Berjuang baru sejengkal tapi meminta balasan sehasta, itu lah kita. Tengoklah kisah diatas, bagaimana dia berjuang dengan keterbatasannya tapi dia mampu meraih hasil yang siapapun tak pernah menyangkanya.
Bagaimana dengan kamu yang memiliki kelengkapan, untuk shalat pun masih mengulur-ngulur waktu tapi kalo online tidak bisa hanya sebentar. Untuk sedekah saja harus menunggu-nunggu, sedangkan untuk pulsa online tidak bisa lagi ditunggu.

Apakah tak ada rasa malu meskipun sedikit padaNya ?? Kamu terus meminta-minta padaNya, tapi apakah kamu sudah memberi dan berkorban untukNya ??

Sahabat, nikmat ini tak bisa tergantikan. Hanya rasa syukur, kunci dari setiap kenikmatan.Pergunakanlah usaha dan pengorbananmu untuk selalu dekat bersamaNya, tanpa terlupa doa sebagai senjata terampuhmu. Agar Allah senantiasa bersamamu.

Mulai kini tanamkan dalam diri, bersyukur lah atas apa yang kamu dapatkan dan bersabar lah atas apa yang belum kamu dapatkan. Lantas, Nikmat Allah yang manakah yang hendak kamu dustakan  ??

Wallahua’lam bish Shawwab.

sumber: www.bukanmuslimabiasa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar